Terkini.id, Bandar Lampung – Sejumlah rumah sakit di Lampung kehabisan ruangan isolasi (tempat tidur) pasien, karena penambahan warga yang terpapar Covid 19 alias wabah virus Corona terus meningkat.
Diantara kamar yang penuh, terdapat di RSUD Dadi Tjokrodipo, RS Graha Husada, RS Pertamina Bintang Amin, RS Immanuel, RS Bumi Waras, RS Bhayangkara, dan RS Advent. Sedangkan RS rujukan, yakni RS Mitra Husada dan RS Wisma Murni di Kabupaten Prinsewu. RS Airan Raya (Lampung Selatan), RS Yukum Medical Center (Lampung Tengah), dan RS Handayani (Lampung Utara).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, Kamis, 12 Novermber 2020, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung melansir, total pasien konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.445 orang, kasus baru 95 orang, kasus lama 2.350 orang.
Sedangkan pasien positif yang sembuh tambah 55 orang menjadi 1.485 orang, dan pasien yang meninggal dunia tambah 1 orang menjadi 108 orang.
Dari 95 kasus positif tersebut, Kota Bandar Lampung terbanyak penambahannya mencapai 36 orang, Disusul Kabupaten Lampung Tengah 16 orang, Pesawaran 14 orang, Tanggamus 9 orang, Lampung Timur 5 orang, Lampung Utara, dan Kota Metro masing-masing 4 orang, Pringsewu 3 orang, dan Tulangbawang 1 orang.
Dinkes menyebutkan dari 95 orang positif Covid-19 tersebut, pasien tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG) 77 orang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan pasien bergejala berjumlah 18 orang menjalani isolasi di rumah sakit rujukan pemerintah
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memerintahkan Sekdaprov memanggil Pemkab/Pemkot se-Lampung untuk mencari solusi terkait kehabisan tempat tidur bagi pasien positif Covid-19. Gubernur berharap pekan ini sudah dapat bertemu dan menyediakan tempat tidur bagi pasien positif tersebut.
Pihak pemerintah daerah belum bisa memberikan keterangan terkait 11 rumah sakit rujukan Covid-19 yang saat ini telah penuh atau telah terisi 100 persen.
“Belum bisa memberikan keterangan terhadap masalah ini, karena pihak pemda belum berkoordinasi dengan pemerintah kota (Pemkot) Bandarlampung dan Pemkab,” kata gubernur Arinal Djunaidi di depan Gedung Pusiban, Kamis, 12 Novermber 2020.
Menurutnya, kalau tempat isolasi Covid-19 di kota Bandarlampung penuh seharusnya wali kota dan bupati setempat yang menangani. “Harus tanya wali kota,” katanya lagi. (*).